asmara tiada pernah mengenal musim. bersemi pada siapa pun dalam kehidupan. mekar dibungakan.dan wangi pun diharumkan

Senin, 14 April 2008

edisi 11

Aku Tersesat Dalam Gumpalan Pekat

seribu kunangkunang membangun
kerlip pada sebuah kelam
tibatiba kau mengental dalam ingatan
kemudian menjelma
nyala api yang membakar igauanku
lalu aku luruh dalam sebuah risau sembilu
luruh
seperti sayap kapas
memcari wajah
di antara
katakata
yang berserakan di kaca duka

seperti musafir
kehilangan alamat
aku tersesat dalam gumpalan pekat

Banjarmasin,1976


Maha Duka

kusayapkan rinduku
lalu
kuterbangkan ke cakrawala
karena kau menungguku di sana
tibatiba hujan meluruhkan bulubulunya

aku pun jatuh
persis di hadapan
mahadukamu

Banjarmasin,1977


Saat Sunyi Aku Pun Luruh

Guqinmukah di tengah turunnya salju
Memekarkan meihwa
Angin Gobi menghembuskan semerbak
Sampai ke mari
Saat aku kehilangan jejak mencarimu, Sui Lan
Lalu aku bangun Lan San
Agar aku dapat mendaki ke puncak
Dimana aku dapat melihat wajahmu dengan jelas

Engkaukah yang diliput duka
Sehingga dawaimu sedemikian mengagetkan
kepak Hong yang terbang ke awanawan

Betapa risauku
Manakala harapan yang kupintal
Kusut di tengah jalan
Inilah risalahku yang kusajakkan
Ketika Guqinmu selalu memekarkan meihwaku

Banjarbaru,1977

Gobi : nama gurun di china
Guqin : sejenis sitar/kecapi
meihwa : bunga musim salju
Lan San : nama gunung
Hong : nama burung

Tidak ada komentar: