asmara tiada pernah mengenal musim. bersemi pada siapa pun dalam kehidupan. mekar dibungakan.dan wangi pun diharumkan

Senin, 14 April 2008

edisi 18

Musafir Rindu

Banyak orang mengira aku ini gila
Menertawai dan mencemoohku
Karena mereka tidak pernah menyelami risalahku
Wahai andai mereka tahu pasti mereka
Akan berdesakan ke pantai di mana kaki mereka
di pasir dengan mesra diciumi alunan ombak
takjub menyaksikan fenomena lautku
Dan mereka mengagumi karangku ketika dilanda ganasnya gelombang
Atau bersama camar bernyanyinyanyi di lubuk hatiku
Atau mereka akan menangisi dirinya sendiri karena
dahaga di gurungurun tandusku
Atau mereka tersedusedu ketinggalan kompas
ketika tersesat di rimbarimbamimpiku
Atau mereka menyesali diri tak mampu menyelamatkan
dirinya sendiri ketika terjatuh ke jurang hatiku
Ah tak habis risalahku ini kuutarakan walau matahari diurungkan ke barat
Tapi wahai andai pun aku ini gila
Pintaku biarkan aku gila dalam cintamu

Banjarbaru,2002


Seorang Gadis Di Muka Jendela

Wahai bagaimana aku bisa lari dari diriku sendiri
Airmataku tak keringkering menetesi rinduku
Jangan kau tipu lagi aku wahai langit khayalku
Kemana kau sembunyikan bulan dan bintang
Menjadikan hatiku lumpuh di padamnya malam
Kau mengusik pembaringanku tak hentihenti
Aku begitu tergesagesa berdandan menuju tidur
Wahai dusta mimpiku
Datang, o datanglah yang bersemayam di balik fajar
yang menjadikan aku merindu
Aku cemburu pada kicau burungburung
dalam pelukan cahya surya
Aku iri pada bungabunga bermandikan embun
O datang, datanglah padaku
Aku tak mampu lari dari diriku sendiri
Wahai

Banjarbaru,2001


Jelita Aku Berpihak Kepadamu

Kekasih, setiap kau bangun dari tidur di pagi hari
Lihatlah bungabunga iri melihat wajahmu
Dan dengarlah kicau burungburung mengagumimu :
Wahai jelita andai seratus bidadari turun dari kayangan
dan menari di atas rerumputan dengan selendang
warna cahya surya aku tetap berpihak kepadamu
karena aku mencium wangi sekuntum senyum
dari kemurnian parasmu
Aku tulus memujimu wahai jelita
karena kau selalu bersyukur atas milikmu itu
tak pernah menyianyiakannya dan selalu merawatnya
Dan kau selalu menghindar dari jebakan pesolek
yang menjadikan mabuk di panggung dusta dunia
Wahai kekasih, aku pun berpihak kepadamu

Banjarbaru2001

Tidak ada komentar: